gita galantari
Bercerita Memicu Adrenalin
Semenjak program CSR kolaborasi KITA bercerita berjalan , informasi dan berbagai pengetahuan soal manfaat bercerita sampai teknik bercerita menjadi cemilan sehari-hari (selain cheetos, gorengan, dan lainnya hihi). Biasanya kami bercerita di PAUD Sanggar Fortune yang merupakan binaan Fortune Indonesia, kali ini dapat kesempatan bercerita di Sekolah Harapan Bangsa dalam acara Book Fair mereka.
Kami memilih sebuah cerita dari buku cerita anak milik Room to Read, namun kali ini kami memilih untuk menceritakannya tidak dengan metode membaca lantang (read a loud) karena jumlah anak-anaknya yang banyak yaitu kelas 1 - 6 SD. Kami pun berlatih bercerita tanpa buku dengan sebelumnya menyusun narasi dan dialog-nya. Kami tidak menghafalkan kata per kata namun lebih pada mengingat inti ceritanya, jadi setiap latihan pasti ada saja kalimat, ekspresi, dan gerak tubuh yang berbeda haha. Latihan ini lebih pada meningkatkan kekompakan saya dan partner bercerita kali ini yaitu Zhenia.
Kami membawakan cerita Mantel Emas, kangguru Papua yang senang berpetualang bersama Bundanya. Mantel Emas menemukan banyak hal menarik dan khas di hutan Papua, dari burung Cendrawasih, buah Matoa, hingga kupu-kupu raksasa terbesar ke dua di dunia.

Cerita ini pertama kali kami bawakan dan tentunya masih menjadi teka-teki bagaimana reaksi anak-anak pada cerita ini. Intonasi, ekspresi, dan gerak tubuh pun masih kami coba eksplorasi terus selama latihan, kira-kira seperti apa yang menarik. Pengennya sih bisa bermain dengan suara yang aneh-aneh, apa daya belum jago menirukan suara hehe. Sempat juga menerima masukan keren dari rekan kami Bunda Agie untuk bridging agar cerita lebih mengalir. Tampil depan Agie aja rasanya deg-degan deh, jadi bertanya-tanya bagaimana reaksi anak-anak nanti saat mendengakan cerita dari kami.
Waktunya bercerita tiba nih. Wah adrenalin yang dirasa mirip-mirip sih seperti kalau mau presentasi atau bicara di depan umum. Kalau boss atau audiens dewasa reaksinya bisa dibuat-buat, tapi anak-anak kan reaksinya jujur banget. Nah selama bercerita, saya menangkap beragam ekspresi dan reaksi dari anak-anak. Ada yang ketawa, melongo, ngelamun, asik sendiri haha. Thanks to Venda yang mengabadikan beragam reaksi dari anak-anak ini, hati rasanya hangat lihat beragam ekspresi anak-anak di foto.
Ah senang sekali rasanya, cerita sederhana ini bisa membuat mereka tertawa, ya meski masih ada juga anak yang tidak sepenuhnya memperhatikan. Katanya sih kalau anak tidak memperhatikan, dia tetap menyerap perkataan kita kok, semoga yaaaaa.

Bercerita pun selesai, kami lanjutkan dengan membagikan hadiah berupa boneka jari produksi KITA bercerita hasil pemberdayaan ibu-ibu guru PAUD Sanggar Fortune. Kami berikan pertanyaan seputar isi cerita dan juga meminta beberapa siswa untuk merasakan membacakan cerita.

Selesai sudah KITA bercerita di Sekolah Harapan Bangsa ini. Terima kasih adik-adik yang sudah seru-seruan bareng. Wah adrenalin yang terpacu sebelum dan saat bercerita ini bikin nagih deh. Kami akan tampil kembali di Festival Dongeng Internasional 4 November 2017 mendatang nih, doakan kami yaaa.

Berikut ini rekaman kami saat becerita di Sekolah Harapan Bangsa, selamat menyaksikan :)
Kegiatan dan informasi terkini mengenai KITA bercerita bisa di cek di Instagramnya ya @KITAberceritaID